Senin, 04 Agustus 2014

Tukang Sapu Menangis Haru Saat Jokowi Jadi Presiden Terpilih

 

Muhamad Yakub (50) yang mengaku merasakan honornya naik 5 kali lipat. 

Tukang Sapu Menangis Haru Saat Jokowi Jadi Presiden Terpilih

JAKARTA - Muhamad Yakub (50), tukang sapu jalan di sepanjang Jalan Sisingamangaraja,Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (23/7/2014) pagi, tampak jauh lebih semangat dari hari sebelumnya.

Ayah tiga anak itu, kelihatan lebih ceria dibanding beberapa hari belakangan. Dari rumahnya di Kampung Sawah, Ciputat, Tangerang Selatan, ia menuju tempatnya bekerja sebagai tukang sapu jalanan di Jalan Sisingamangaraja, Kebayoran Baru dengan menumpang bus.
Dengan sigap diambilnya sapu lidi bertongkat panjang, dari pojok salah satu taman terbuka di Jalan Sisingamangaraja, dimana ia selalu menyimpan alat kerjanya itu.

Senyumnya mengembang ketika debu jalanan mengusap wajahnya. Tangannya cekatan menyekat sampah dan mengumpulkannya. Semangat kerja Yakub tampak berlipat, walau terik mentari pagi menjilati tubuhnya.
"Saya lega, Jokowi akhirnya jadi Presiden terpilih," kata Yakub lugas kepada Warta Kota (Tribunnews.com Network), Rabu (23/7/2014) siang, sambil tangannya terus menyapu jalanan.
Kenapa ia lega? "Soalnya beberapa hari terakhir ini Prabowo dan Jokowi sama-sama ngaku menang. Saya bingung, yang menang sebenernya siapa. Terus terang saya maunya Jokowi yang jadi presiden, waktu nyoblos saya coblos Jokowi," kata pria asli Betawi Ciputat ini.

Menurut Yakub, keinginannya agar Jokowi menjadi Presiden RI bukan tanpa alasan. Ia mengaku sangat merasakan hebatnya kepemimpinan Jokowi bersama Ahok saat menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur DKI.

"Honor saya sebagai tukang sapu, naik 4 kali lipat, ya di zaman Jokowi sama Ahok mimpin. Sebelumnya cuma Rp 500 ribu sampai Rp 600 ribu perbulan. Tapi sekarang bisa sampai Rp 2,4 juta sebulan, dan pakai ATM lagi terima uangnya," kata Yakub.
Karenanya, kata Yakub, ia dan istrinya sampai berangkulan dan menangis haru, sewaktu Jokowi ditetapkan oleh KPU sebagai Presiden terpilih.

"Waktu lihat di TV Jokowi ditetapin jadi Presiden terpilih sama KPU, saya nangis. Istri juga nangis. Kami pelukan sambil nangis. Kami yakin masa depan anak-anak kami dan cucu-cucu kami nantinya, akan jadi lebih baik, saat Jokowi jadi Presiden," kata Yakub.
Menurut Yakub, sebagai warga Ciputat, Tangerang Selatan, ia sangat senang sewaktu Jokowi menjadi capres.

"Soalnya kalau dia Gubernur DKI, orang miskin Jakarta saja yang diperhatiin. Sementara saya yang warga Tangsel kaga. Untungnya saya tukang sapu di bawah DKI, jadi gaji naik 5 kali lipat karena Jokowi dan Ahok," katanya.

Yakub menuturkan DKI Jakarta saat ini dipimpin 2 orang hebat, yakni Jokowi dan Ahok.
"Makanya satu kudu jadi pemimpin nasional, dan yang satu lagi tetap di Jakarta. Ahok juga hebat mimpin Jakarta. Semua pejabat yang nggak beres dibabat sama dia. Kenaikan honor tukang sapu di Jakarta ini kan, sebenernya actionnya Ahok atas restu Jokowi," papar Yakub.
Ke depan Yakub berharap Jokowi bekerja sebagai Presiden dengan mengedepankan kepentingan rakyat miskin.

"Saya yakin, kesejahteraan Indonesia akan bagus ke depan. Kepemimpinan Jokowi saya harap berarti untuk mensejahterakan kehidupan anak-anak dan cucu kami ke depan," harapnya.(bum)

Source :  http://www.tribunnews.com/metropolitan/2014/07/23/tukang-sapu-menangis-haru-saat-jokowi-jadi-presiden-terpilih

 

0 komentar :

Posting Komentar

Blogroll