Senin, 04 Agustus 2014

3 jam bersama jokowi

 

3 jam bersama jokowi

 Hari sabtu kemarin (7/4/12), saya beserta seorang teman berkesempatan diundang oleh Pak Jokowi (Cagub Jakarta) di sebuah hotel tempat beliau menginap. Jokowi, sosok entrepreneur yang sukses menjadi pemimpin sebuah daerah. Kesuksesannya dalam membangun dan menertibkan Solo sangat fenomenal. Kemampuannya berdialog dengan orang-orang jalanan dan atau berdiskusi dengan orang-orang yang mencari penghidupan di jalan. Jokowi dikenal mempunyai kemampuan yang bagus dalam komunikasi dengan masyarakat. Itu hal yang aku dengar dari beberapa teman-teman yang tergabung di beberapa komunitas di Solo.

Pukul 09.35 wib saya sampai di lobi hotel, kemudian bertemu dengan teman-teman dan naik ke kamar hotel Pak Jokowi. Dalam perjalanan menuju kamar beliau, pikiran saya berkeliling mengitari sosok Jokowi dalam bayangan saya. Saya sangat mengagumi beliau karena beliau adalah Entrepreneur, tentu karena saya sendiri juga entrepreneur. Juga karena saya menangkap bahwa beliau adalah Entrepreneur yang benar-benar mengerti arti entrepreneur. Beliau memahami bahwa kesuksesan bukan semata untuk diri sendiri, namun juga setiap orang yang ada di sekelilingnya. Sehingga beliau tularkan dengan mengatur wilayah Solo seefektif mungkin agar potensi daerah bisa muncul dan berkembang. Seperti kita tahu, Solo dikenal dengan orang-orang yang penuh kreatifitas. Beberapa teman di Solo membenarkan itu, tanpa ijin yang ribet dan penuh birokratis, berbagai acara bisa digelar dengan baik.

Di Solo, perijinan boleh dikatakan sangatlah mudah dan cepat. Pengelolaan pendidikan yang bagus dan sistem kesehatan masyarakat yang bisa rapi bahkan gratis, pun bisa berjalan dengan baik. Disinilah peran vital Pak Jokowi, beliau mampu memaksimalkan kewenangannya untuk memangkas berbagai hal yang tidak perlu atau terkesan ribet. Sehingga mobilitas dan produktifitas berjalan dengan baik. Banyak yang sudah tahu, berbagai macam kegiatan fundamental berawal dari Solo. Dan Jokowi sukses membangun komunikasi yang baik dengan berbagai elemen disana. Sehingga pembangunan bisa berjalan dengan lancar.
Tak berapa lama, akhirnya saya sampai juga dan berkesempatan bertatap muka langsung dengan Pak Jokowi. Tetap dengan baju kotak-kotaknya, beliau tersenyum menyambut kami semua. Diawali dengan permintaan maaf karena telah membuat kami menunggu (padahal beliau yang menunggu kami), Pak Jokowi mulai membuka pembicaraan sesuai dengan tema kedatangan kami. Saya dan teman datang memang untuk mempresentasikan sebuah program (software) untuk mendukung kegiatan yang akan dijalani beliau manakala beliau menjadi Gubernur nantinya.

Dengan penuh canda, kami berdiskusi banyak. Hingga setelah selesai diskusi tentang program tersebut, maka datang kesempatan buat saya (sebagai calon pemilih) untuk bertanya lebih jauh dengan kemungkinan program apa saja yang akan diusung oleh Beliau dalam kampanye. “Tidak ada”, jawab beliau dengan tersenyum. Saya yang bingung, dan kembali bertanya kenapa bisa tidak ada dan seterusnya. Saya terus menggali barangkali saja ada strategi yang bisa saya dapat dari dialog dengan beliau.
“Saya hanya akan memastikan bahwa program Kesehatan Masyarakat dan Pendidikan akan sepenuhnya gratis, namun itu juga tidak akan saya jadikan janji kampanye. Kenapa? Karena saya harus melihat dulu struktur Anggaran dan Demografis serta Geografis masyarakat Jakarta”. Begitu terang beliau lumayan panjang. Kemudian tak berapa lama beliau mengatakan, bahwa Anggaran Kesehatan di Jakarta itu 500 milyar lebih. Tentunya itu sudah lebih dari cukup untuk membuat kesehatan bisa menjadi gratis. Bila kesehatan dan sistem pelayanan kesehatannya bagus, maka produktifitas masyarakat akan bertambah dan tentu akan seiring sejalan bergerak naik dengan potensi.

Kemudian tak berapa lama, beliau menunjukkan beberapa kartu sehat yang akan digunakan dalam sistem pelayanan kesehatan masyarakat di Jakarta. Kartu sehat itu urut sesuai dengan tingkat ekonomi masyarakat, semakin rendah ekonominya maka akan diberikan kartu yang berlabel Platinum. (Gambar ada dibawah)
Kartu ini digunakan oleh Masyarakat untuk menjadi alat penanggung biaya ke Rumah Sakit, dari Rumah Sakit akan langsung melakukan penagihan ke pihak Pemerintah Daerah. Sehingga penanganan ketika ada yang sakit bisa tetap ada, karena sudah jelas ditanggung biayanya oleh Pemerintah. Kita semua tahu, pelayanan yang buruk dari instansi kesehatan seringkali didasari karena faktor pembayaran.
Sebuah jawaban yang ditunggu oleh banyak orang, terutama orang-orang dengan taraf ekonomi rendah. Saya sendiri menjadi sangat terbuka melihat hal sederhana yang dipaparkan oleh Pak Jokowi tersebut. Betapa sebenarnya sangat banyak hal yang bisa dibuat lebih mudah daripada dipersulit. Dan faktor kesehatan ini masih terus menjadi keluhan bagi masyarakat Jakarta, bahkan mungkin hampir seluruh tempat di Indonesia.

Saya belum pernah terlibat untuk memilih seorang pemimpin, namun dengan Jokowi, saya merasa nyaman untuk memilih. Apabila nantinya menjadi salah, setidaknya saya sudah belajar untuk memilih. Kalau dalam wirausaha, setidaknya kamu melakukan sesuatu daripada tidak sama sekali. Sosok Jokowi sangat rendah hati, bisa menempatkan diri dengan siapa beliau berbicara, bisa membuat orang yang disampingnya menjadi nyaman untuk bicara banyak. Tidak seperti sosok-sosok orang terkenal lainnya yang terkesan merasa lebih pintar dan lebih tinggi dari orang-orang disekelilingnya.

Ada kesan mendalam yang saya dapat dari beliau hasil perbincangan selama 3 jam ini, Jokowi tidak pernah menyebut rakyat tetapi masyarakat. Sungguh sebuah kesantunan yang besar dari seorang sosok politikus.  Sangat jauh berbeda dari orang-orang politikus yang sering menyebut “rakyat” daripada masyarakat, seolah-olah seperti bahan baku atau barang. Dan satu hal lagi, Jokowi tidak mau “mengusir” tamu. Meskipun beliau sudah ada janji dengan orang lain, beliau tetap menunggu saya dan teman yang berpamitan untuk pergi. Padahal hal itu sangatlah wajar buat saya, karena tentu setiap orang punya aktifitasnya masing-masing. Dan itu tidak dilakukan beliau. Salut!.
Sebenarnya banyak yang bisa saya tuliskan disini, tapi akan saya coba untuk menuliskannya di artikel yang akan datang.

Salam.sumberhttp://www.kika.web.id
 http://gubernurdki.wordpress.com/2012/04/10/576/

 

0 komentar :

Posting Komentar

Blogroll