skip to main
|
skip to left sidebar
skip to right sidebar
Mengapa Anggota TNI Mendadak Sambangi Ahok
Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama seusai menjadi
Inspektur Upacara dalam apel besar HUT Satpol PP DKI ke-63 dan Satlinmas
ke-51 di Lapangan Monas, Jakarta, Selasa (30/4/2013).
Mengapa Anggota TNI Mendadak Sambangi Ahok
JAKARTA, KOMPAS.com — Sebanyak tiga orang anggota TNI
menyambangi ruang kerja Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja
Purnama (Ahok) pada Senin (4/8/2014) sore. Namun, karena telah menunggu
satu jam dan tak bertemu dengan Ahok, mereka memutuskan untuk menemui
Kepala Satpol PP DKI Kukuh Hadi Santoso.
Ketika dikonfirmasi,
Kukuh membantah kedatangan tiga anggota TNI itu terkait kasus salah
tangkap personel Satpol PP terhadap anggota TNI di Monas. Kedatangan
mereka, lanjut dia, hanya karena ingin bersilaturahim.
"Satpol PP
itu kan mitranya TNI dan polisi. Beliau-beliau (anggota TNI) itu
pejabat baru yang mau memperkenalkan diri ke kita," kata Kukuh saat
dihubungi wartawan, Senin (4/8/2014) malam.
Anggota TNI yang
menyambangi Ahok, antara lain, Letkol Edwin yang baru saja menjabat
sebagai Komandan Distrik Militer (Dandim) Jakarta Pusat serta Asisten
Administrasi Garnisun Joko Slamet.
Tujuan kedatangan Edwin, kata
Kukuh, untuk bersilaturahim dengan Wagub dan Satpol PP. Sedangkan
kedatangan Joko perihal koordinasi penertiban pedagang kaki lima (PKL)
di Monas. Sebab, dalam penertiban PKL itu, Satpol PP turut dibantu oleh
aparat TNI, Garnisun, dan kepolisian. Dengan demikian, ia kembali
membantah kedatangan tiga anggota TNI itu karena ingin mengklarifikasi
berbagai pernyataan Ahok di media tentang oknum TNI yang "melindungi"
para PKL Monas.
"Saling mengunjungi saja, mampir. Letkol Edwin
itu kebetulan satu kelas (akademi militer) dengan keponakan saya," kata
mantan Sekretaris Dinas Pekerjaan Umum tersebut.
Sebelumnya, Ahok
mengeluarkan kekesalannya ketika mendengar ada personel Satpol PP yang
diamankan oleh Polsek Gambir karena menertibkan warga yang diduga PKL
pada Sabtu (2/8/2014) lalu. Warga itu ternyata anggota TNI yang sedang
berlibur bersama keluarganya di Monas.
Ahok mengaku heran karena
tidak ada pihak yang peduli terhadap personel Satpol PP yang celaka
saat menertibkan PKL maupun bangunan kumuh. "Satpol PP setiap kali
melakukan tindakan di Monas, pasti dipanggil polisi di-BAP sebagai
tindak pengeroyokan. Ini kan konyol? Terus kalau orang kita (Satpol PP)
ada yang kepalanya bocor, apa ada yang BAP?" kata dia.
Ahok
mengaku siap melakukan aksi baku tembak dengan para oknum yang
membekingi PKL dan parkir liar yang berada di Monas. Pasalnya, kondisi
Monas saat ini sudah semakin semrawut. Para PKL dengan mudah membobol
pagar dan berdagang di dalam Monas. Para preman yang semakin membeludak
pun "memeras" pengunjung Monas yang memarkirkan kendaraannya di kawasan
seluas 82 hektar itu.
Menurut dia, Pemprov DKI memiliki hak untuk
menertibkan semua permasalahan itu. Sesuai dengan Peraturan Daerah
(Perda) Nomor 8 Tahun 2007 tentang Ketertiban Umum. Basuki pun telah
bersedia memberi persenjataan lengkap pada personel Satpol PP, misalnya
rompi antipeluru, pistol, alat kejut listrik, dan pisau.
Source : http://megapolitan.kompas.com/read/2014/08/05/08011751/Mengapa.Anggota.TNI.Mendadak.Sambangi.Ahok.?utm_source=WP&utm_medium=box&utm_campaign=Kpopwp
0 komentar :
Posting Komentar